Dalam memelihara kuda, kesehatan merupakan faktor yang harus diperhatikan karena kesehatan kuda sangat mempengaruhi keindahan kegagahan dan tenaga. Agar memperoleh penampilan kuda yang baik maka kita tidak hanya harus mengerti bagaimana membentuk dan membangun perototan dan menunganginya dengan baik, kitapun dituntut untuk mengerti mengenai fungsi dan pengaruh dari berbagai jenis latihan yang diberikan terhadap tiap bagian organ dari kuda. (Hodges dan Pillipiner,1991).
Kuda yang ditujukan untuk penampilan khusus akan memerlukan latihan khusus untuk membangun perototan dan keluwesan pada saat pertunjukan, namun yang perlu ditekankan dalam memilih seekor kuda adalah pertimbangan bentuk normal tubuh yang baik, proporsi yang seimbang, perkembangan dan temperamen yang bagus. Tindakan dan pembawaannya halus, anggun dan penuh harmonis, serta kemampuan penampilan yang memuaskan. Kelainan pada bentuk normal tubuh dapat mengurangi kesempatan seekor kuda dalam melakukan banyak aktivitas selama masa pelatihannya, dan perkembangan yang tidak tepat akan menciptakan kondisi stres fisik yang akan berpengaruh pada temperamennya. Temperamen dan sikap karakter yang baik dalam beraktivitas akan membuat kuda tersebut menyenangkan untuk dimiliki dan diatur (Hodges dan Pillipiner, 1991). Temperamen dan sikap dari kuda haruslah dipertimbangkan dalam kaitannya dengan olahraga yang akan dipilih dan bagaimana kuda tersebut akan bertahan terhadap tuntutan dari tingkat pelatihan penting.
Sistem Pencernaan Kuda
Saluran gastrointestinal adalah saluran yang bersifat musculo-membranosus yang memanjang mulai dari mulut hingga anus. Pada kuda panjang saluran membran mukosa ini diperkirakan 100 kaki dan berfungsi dalam ingesti, menggiling, mencampur, pencernaan, dan penyerapan makanan dan pengeluaran limbah padat. Organ-organ pencernaan kuda dimulai dari mulut, pharynx, esophagus, lambung, usus halus, usus buntu, usus besar, dan anus. Kuda pada dasarnya adalah hewan yang suka merumput, usus kuda telah dirancang untuk menerima sejumlah kecil serat makanan dengan intake yang teratur dan memerlukan suplai makanan yang konstan tanpa pernah melebihi kemampuan sistem yang ada. Dalam menjaga agar sistem kerja pencernaan kuda efisien maka pemberian pakan sedapat mungkin harus menyesuaikan fisiologis alaminya, oleh karena itu aturan pemberian pakan yang baik adalah memberi sedikit pakan tetapi sering. Kunci alasan dari aturan ini ialah bahwa ukuran lambung kuda relatif kecil kira-kira seperti ukuran bola rugby (Pilliner, 1985). Volume lambung pada kuda dengan berat 500kg rata-rata 7.5-15 liter atau 8-10% dari total kapasitas saluran pencernaan, panjang lambung 0,25 meter dimana fungsi dari lambung sendiri adalah mencampur massa pakan, mencerna beberapa protein, menampung massa pakan, dengan lama waktu penyimpanan untuk air 30-60 menit, sementara untuk pakan kering 30 menit-12 jam (Kohnke, Kelleher, dan Jones, 1999).
Sistem Pernafasan Kuda
Oksigen merupakan sesuatu yang keberadaannya sangat vital dalam kehidupan. Fungsi utama dari sistem respirasi adalah mensuplai oksigen ke dalam jaringan dan mengeluarkan karbondioksida. Sistem respirasi juga berperan penting dalam mengatur suhu tubuh, dan pengeluaran air (cairan tubuh) serta terdiri dari rangkaian aliran udara yang menghubungkan antara paru-paru dan udara luar dimana organ yang berperan dalam hal ini meliputi nasal cavity, pharynx, larynx, trachea, bronchi, dan lungs (paru-paru). Jalan masuk ke rongga hidung dilindungi oleh nostril, dimana pada kuda adalah vaskuler, lembut, lunak, dan bisa luas berdilatasi. Muzle terdiri dari rambut-rambut tentakel dan merupakan organ yang sensitif untuk meraba dan muzle juga berfungsi memastikan makanan tepat untuk dimasukan ke ruang mulut dalam arti memegangnya. Rongga hidung dilapisi oleh membran mukosa yang mampu menghangatkan udara inspirasi. Pharynx merupakan ruang bersama antara saluran hidung dan mulut, larynx menjaga masuknya objek lain ke dalam trakhea pada saat inspirasi dan mengatur aliran udara. Lekuk kartilago disebut juga epiglottis menutup aliran udara pernafasan ketika menelan makanan. Larynx juga sebagai organ suara utama dan memuat tali suara. Trakhea adalah pipa panjang yang bersifat noncollapssible artinya saluran udara tersebut tidak akan melipat, menghubungkan kerongkongan ke paru-paru pada bagian ujung bercabang membentuk bronchi, yang terus kemudian membentuk bronchioli. Paru-paru berpasangan dan berisi banyak kantung udara dimana terjadi pertukaran gas antara udara dan kapiler-kapiler pulmonary.
Pergerakan keluar masuknya udara kedalam paru-paru (respirasi) dicapai oleh adanya kontraksi dan relaksasi dari diafragma dan otot-otot intercostae. Tingkat respirasi tergantung pada keperluan jaringan akan oksigen. Sistem syaraf yang terlibat memiliki sistem yang rumit untuk mengontrol tingkat respirasi. Normalnya dalam kondisi istirahat seekor kuda akan bernafas 8-16 kali permenit dan akan meningkat tajam selama beraktifitas (Hamer, D. 1993).
Sistem Peredaran Darah Kuda
Untuk menghasilkan energi secara aerob, maka oksigen harus dikirim ke otot dengan cepat dan efisien melalui darah yang dipompakan oleh jantung melalui arteri, lalu kapiler darah yang kecil yang mensuplai serat-serat otot. Kondisi homeostasis internal dipertahankan di dalam tubuh kuda oleh adanya sirkulasi darah. Darah disebut sebagai ‘pusat kehidupan’ karena keberadaannya sebagai cairan penting yang menyebar di dalam jaringan tubuh untuk mendukung kehidupan. Beberapa fungsi dari darah adalah:
- transportasi nutrisi dari saluran ke jaringan.
- mengeluarkan produk sisa metabolisme.
- transport oksigen ke dalam jaringan.
- transport sekresi endokrin.
- penyetaraan kandungan air.
- pengatur suhu tubuh.
- pengatur kadar asam tubuh.
- pertahanan untuk melawan mikroorganisme.
- kekebalan penyakit.
10. reaksi alergi.
Sistem sirkulasi terdiri dari jantung dan sistem pembuluh darah diseluruh tubuh. Arteri-arteri mempunyai dinding yang tebal, merupakan pembuluh-pembluh otot yang membawa darah dari jantung. Pembuluh-pembuluh ini bercabang dan ukurannya semakin kecil dan berkembang menjadi arteriol (arteri-arteri kecil) dan akhirnya menjadi apa yang disebut capillary bed (tempat pertukaran cairan dan nutrisi). Kapiler-kapiler bersatu membentuk vena kecil, dan vena-vena ini bergabung membentuk vena dengan ukuran besar yang kembali membawa darah menuju jantung. Arteri pulmonalis membawa darah miskin oksigen dari jantung ke paru-paru, dan darah kaya akan oksigen dikirim kembali menuju jantung lewat vena pulmonalis. Jantung yang besar dan organ yang berotot pada kuda, baik sekali sebagai pembantu dalam sisitem sirkulasi. Akan tetapi terdapat kontrol syaraf yang rumit dari jantung yang dapat berubah dengan tajam terhadap kecepatan ritme jantung pada variasi kondisi fisiologis. Menurut Evans 1989, kecepatan denyut jantung pada kuda dewasa antara 36-40 kali permenit, dimana kecepatan ini agak sedikit lebih rendah pada kuda jenis draft (kuda berdarah dingin) dan agak sedikit lebih tinggi pada kuda-kuda thoroughbred (kuda berdarah panas) . Kecepatan denyut jantung dipengaruhi oleh faktor-faktor fisiologis seperti rangsangan, latihan gerak otot, temperatur lingkungan, pencernaan, tidur, dan kondisi variasi penyakit.
Sistem Urinaria Kuda
Sistem urinaria tediri dari sepasang ginjal, ureter, kantung kemih, dan uretra. Ginjal mengadakan sistem filtrasi darah yang bertanggungjawab terhadap ekskresi berbagai limbah produk dari tubuh. Ginjal mengontrol kesimbangan air, pH, dan tingkat elektrolit serta membersihkan darah dan bertanggungjawab terhadap kestabilan komposisi darah serta semua zat yang masuk ke dalam ginjal. Pada kuda ginjal terletak pada bagian lumbal, adanya kekakuan dan sakit punggung sering dihubungkan dengan penyakit ginjal. Urine kuda normal seharusnya berwarna keruh dan kental (Hamer, D. 1993). Produksi urin kuda normal sekitar 2-11 liter dalam sehari.
Pertulangan Kuda
Kerangka kuda terdiri dari tengkorak, tulang punggung, rusuk, dan tulang dada, tungkai dan lengan. Sistem rangka termasuk tulang dan ikatan sendi, yang mengikat tulang bersama-sama membentuk persendian, adanya rangka memberikan bentuk tubuh, melindungi bagian-bagian tubuh yang lunak, dan melindungi organ-organ vital. Tulang bertindak sebagai pengungkit, menyimpan mineral, dan tempat pembentukan sel darah merah. Tulang kuda keseluruhan terbentuk dari 205 buah tulang (Evans, 1989).
Tulang diklasifikasikan menjadi berbagai macam antara lain panjang, pendek, rata, dan tidak teratur. Fungsi utama dari tulang panjang sebagai pengungkit dan membantu dalam pergerakan dan menopang berat tubuh. Tulang pendek berfungsi dalam meredam hentakan yang dapat ditemukan pada persendian yang rumit seperti pada carpus (lutut), tarsus (hock), dan fetlock (ankle). Tulang pipih menutup ruang yang berisi organ-organ vital: tengkorak (otak) dan tulang rusuk (jantung dan paru-paru). Tulang pipih juga membentuk bidang yang luas sebagai tempat melekatnya otot. Tulang tak beraturan seperti pada tulang belakang; dimana keberadaannya tulang-tulang tersebut sebagai pelindung sistem syaraf pusat.
Periosteum adalah membran yang lebih dulu meliputi tulang diseluruh tubuh. Periosteum melindungi tulang dan merupakan tempat dari penyembuhan dimana terdapat fraktur. Pertumbuhan abnormal pada periosteum dikenal dengan istilah exostosis. Pada kuda, akibat dari periosteum dapat mengakibatkan pertumbuhan tulang yang tidak diinginkan, seperti splint, spavins, dan ringbone.
Training yang benar akan memberikan kekuatan pertulangan yang maksimum pada kuda. Kekuatan tulang seekor kuda akan maksimal bila diberikan perlakuan dengan sejumlah kecil aktivitas yang disertakan dengan variasi gerakan yang berbeda tingkat ketegangannya pada tulang, sebagai contoh ialah lompat gymnastic dan gerakan menyamping. Tulang memerlukan latihan untuk stimulasi pertumbuhannya karena dengan latihan akan menstimulasi peredaran darah dengan baik yang penting untuk membawa nutrisi bagi pertumbuhan, memperbaiki dan meningkatkan pertumbuhan dan membawa hasil sisa metabolisme.
Sistem Otot Kuda
Sel-sel otot secara khusus berfungsi untuk berkontraksi. Kontraksi ini memerlukan energi yang disediakan oleh ’gudang energi’ dari sel berstruktur kecil yang disebut mitochondria, dan bahan bakar gudang energi ini diperoleh dari pemecahan glukosa. Energi juga dapat diperoleh dari pemecahan asam lemak bebas, yang tersedia di dalam darah atau disimpan di dalam jaringan otot.
Kecepatan Pergantian Sel-Sel Darah Merah Kuda
Pengaruh penting lainnya dari adanya latihan pada darah adalah suatu keadaan dimana cepatnya pergantian sel-sel darah merah. Sel-sel mempunyai masa hidup yang terbatas biasanya empat sampai lima bulan. Kondisi tersebut akan berkurang pada saat kuda berkerja keras. Kuda yang berkerja memompakan darah keseluruh tubuh lebih cepat, maka proses pertukaran sel darah merah yang rusak akan cepat juga.
No comments:
Post a Comment